Perlukah aku memutar waktu untuk menemuimu ?

Tulisan ini merupakan teks tanggapan kritis yang ditulis pada 2 Januari 2016

Kadang kali pernahkah kita merasa bosan untuk belajar ?. Tidak hanya itu, pernahkah kita merasa malas untuk datang kesekolah ?. Mungkin karena tidak senang dengan pelajaranya, dengan teman – temanya bahkan merasa tidak mau bertemu dengan gurunya. Guru memang manusia jadi mungkin kadangkala tidak connect dengan Audien. Hingga timbulah rasa bosan pada siswa.

Coba kita evaluasi, guru mungkin cita- cita mereka tapi ada beberapa orang yang tidak bisa mengajar dengan baik. Tapi sebenci-benci nya kita pada guru juga pasti ada rindunya. Kalau kita membenci guru kita secara tidak langsung akan menurunkan prestasi belajar kita. Apakah kita mau hanya karena kita membenci seseorang nilai kita bisa hancur bahkan hidup kita bisa berantakan.

Ambil sudut pandang sebagai guru. Mengajar adalah Core Activity sehingga pasti akan dikerjakan dengan sepenuh hati. Mereka juga mengajar sebagai bentuk pengabdian terhadap masyarakat. Mereka mengajar untuk hidup. Mereka  memberi makan keluarga dengan keringat hasil mengajar mereka.

Bangsa bisa menjadi besar karena pendidikan nya. Pendidikan disalurkan melalui pengajaran. Tokoh yang melakukan pengajaran adalah guru. Jadi guru adalah pembangun bangsa

Tentunya menjadi guru bukan pekerjaan yang tanpa resiko. Guru dituntut inovatif dan kreatif, agar tidak termakan oleh jaman. Setiap orang sukses pasti ada Gurunya sekecil apapun

Guru, jasamu sangat besar kami tidak bisa menjadi besar tanpa ada yang membimbing kami. Waktu mu mengajarku saat ini adalah waktu yang berharga kelakpun aku tidak mau harus memiliki “ penebus dosa” atas kedurhakaanku kepadamu. Ada kata- kata bijak “ Ilmu menjadi tidak berharga bila kehilangan kemesraan dengan Guru”. Wallahu Allam Bishowab

Tinggalkan komentar